hanya pemuja
Hanya pemuja
Oleh : Triztan
Famous
Engkaulah kata pertama dalam tebaran kalimat
firdaus dalam ambang cakrawala kesengsaraan
Bukan alfabet cinta, untaian huruf benci atau spasi
sebagai pemisah ikatan kita. Tapi, dzat dasar dalam proses mengalami kecacatan
abadi
Matahari membakar malam kelamku, menjadi kepingan arang
yang berjuang sekuat keputus-asaan menjadi abu
Dan surya yang memberengus pesona dunia dini hari
lenyap ketika dunia merekahkan keperawanan
Aku mengumbar, mengobral, dan menjual dalam sepi
Kau tetap setia untuk diam dalam geming suci,
seolah kau memang ditakdirkan untuk ku sembah bagai serpihan arca
Aku mengais keheningan, meronta di dalam kegundahan
dan memohon dalam kenelangsaan, tapi kau tetap tak perduli
Aku jauh lebih memahami setiap hamparan partikel
yang menyelimutimu, menyetubuhimu dan memberenggusmu dalam pesona. Karena aku
yang meminta ia menciptakanmu dari tulang rusuk ku
Aku mengenalmu seperti mengenal duniaku
Aku mencintamu seperti mengupas dunia dalam
balutan feromon
Aku mencumbumu seperti menodai kesucian tempat
ibadahku
Kau kuhadirkan untuk aku cinta, untuk aku puja dan
untuk aku rindukan
Tapi dzat pemilik alam telah berdusta, ia menghianati
perjanjian yang dulu aku sepakati diatas 99 nama suci
Dan kau di hadirkan hanya untuk ku hamba
Aku murka, bagaimana bisa tulang rusukku menjadi
pencetus pengikut?
Tulang rusukku telah bermetamorfosis menjadi kitab
yang harus dilafal dan dihafalkan
sebagai ajaran yang haus sesembahan
Licik, kau sungguh licik, aku tak pernah tau jika
kau bisa sepicik ini
Kau mengarcakan dirimu agar abadi, menatap rendah
jasadku seperti kotoran sapi
Kau diam, kau hanya diam
Tak ada umpatan yang bisa menghentikanmu dalam
geming
Kau stagnan dalam keangkuhan ragawi
Kau membeku dalam kesombongan keji
Kau mematung dalam kejayaan basi
Dan kau, si pemilik jiwa mati dalam balutan cawan
benci
Menempatkanku dalam posisi pemuja sampai akhir
nanti
0 komentar: