5 CM (2012)
5 CM (2012)
5 CM (2012)
Reviewer
: Triztan Famous
5
CM meter adalah sebuah anomali di dunia perfileman Indonesia, sebagai film yang
dikhususkan tayang pada musim Blockbuster Indonesia di bulan desember, film ini
berhasil menembus lebih dari 2 juta penonton. Jumlah penonton ini sukses
memecahkan rekor Eifel Im in Love yang tayang kurang lebih 9 tahun lalu yang
juga berhadil menembus angka 2 juta penonton.
Film
ini berkisah tentang persahabatan lima orang muda-mudi jakarta yang selalu
menghabiskan waktu malam minggu bersama hingga suatu saat mereka memutuskan
untuk tidak saling bertemu sama sekali hingga waktu yang ditentukan. Film 5 CM
ini dibintangi oleh Herjunot Ali yang memerankan sosok lead aktor bernama
Zafran, (Riani) Raline syah, Arial (Deny Sumargo), Ian (Saykoji), Genta (Ferdi
Nuril) dan Dinda yang diperankan oleh (Pevita).
5
CM adalah film yang diproduksi oleh Soraya Film yang memiliki standar produksi
tinggi dibanding film-film Indonesia pada umumnya. Soraya Film seakan-akan
adalah brand khusus yang memang sengaja diciptakan untuk membiayai film-film
berbujet raksasa yang ditayangkan di akhir tahun. Tak bisa disangkal memang,
dari awal film ini bergulir, kita akan disajikan potongan-potongan gambar yang
menakjubkan dan mewah. Tapi semewah dan mahal apapun sebuah film, akan menjadi
cacat jika terjadi ketidakkonsistenan dalam cerita, pengarahan akting yang
kurang bagus dan garis besar kisah yang tiba-tiba berubah tanpa aba-aba.
Kegagalan
pengarahan di film ini dimulai saat adegan di dalam kereta yang ingin dramatis
tapi malah konyol. Ian yang datang paling terakhir dalam rombongan harus
mengejar kereta yang sudah mulai berjalan dengan tas dan boks berisi indomie
menjadi sajian sinematik yang membuat kita tertawa geli. Bukan karena adegan
ini lucu, tapi adegan ini ditampilkan secara bodoh dan cenderung konyol, kenapa
harus mengejar gerbong dibagian tengah jika ada gerbong dibagian akhir yang
jelas-jelas bisa ia tumpangi?
Lalu
yang kedua adalah adegan saat mereka berada diatas jib dan memandang gunung Mahameru
dari kejauhan dan secara tiba-tiba kelima tokoh itu menjadi sosok filosofis
gadungan. Jika yang mengucapkan dialog ini Zafran kita masih bisa memakluminya,
tapi bukan itu yang terjadi di film ini, semua pemain mengucapkan sumpah yang
sangat tidak pas untuk karakter mereka ucapkan. Apalagi untuk karakter Dinda
yang notabennya diciptakan sebagai seorang gadis cantik tapi lemot dan Arial,
cowok kaku yang diperankan dengan sangat kaku oleh Deny Sumargo.
Yang
ketiga adalah yang paling parah dan membuat film ini tampil sebagai film yang
tak secara sungguh-sungguh melaksanakan riset, yaitu pada saat adegan final
mereka mendaki ke puncak gunung. Nampak jelas jika posisi mendaki mereka yang
membentuk posisi lurus salah besar, karena bisa membahayakan orang-orang
dibelakangnya, seharusnya posisi mereka adalah membentuk posisi miring sehingga
jika terjadi reruntuhan mereka bisa menghindari dengan cepat.
Dan
diakhir film kembalilah ketidak konsistenan cerita kembali terjadi, film 5 CM
kurang lebih memiliki pola potongan cerita seperti ini, sepertiga awal film ini
digunakan untuk memperkenalkan tokoh yang sarat akan film persahabatan, lalu
bagian tengah film ini digunakan sebagai porsi petualangan dan bagian terakhir
film ini dijadikan sebagai potongan nasionalisme. Terlalu banyak adegan yang
ujug-ujug ada di dalam film ini, atau dialog-dialog ajaib yang tiba-tiba
diucapkan tokoh tak terduga pula. Lagipula apa yang lebih ajaib daripada
sekumpulan tokoh yang tak tahu menahu tentang mendaki gunung yang tiba-tiba
langsung memilih untuk menahklukan Mahameru sebagai pilihan pertama? Klise?
Iya, karena ini film yang memang sengaja untuk dibuat demikian.
Selain
Deny sumargo yang sangat kaku memerankan tokoh yang kaku, ada pula Ferdi Nuril
yang terasa seperti kalah casting karena dari tampilan tidak bisa menyeimbangi
tokoh Zafran, tidak seperti di dalam novelnya.
Tapi
sesungguhnya film 5 CM tidak seburuk itu, film ini memiliki amunisi yang cukup
ampuh, yaitu sajian pemandangan Indonesia yang begitu menakjubkan. Potongan
gambar diatas awan yang megah dan Twis yang sebenarnya cukup mudah untuk
ditebak tapi cukup untuk menambah sensasi saat melihat film ini. Overall film 5
CM memang bukanlah film dengan kualitas cerita dan pengisahan yang baik karena
banyaknya ketidakonsistenan yang terjadi tapi terbungkus dengan bungkusan yang
indah, jadi kenapa harus dilewatkan?
Satu
hal lagi yang membuat saya geregetan, kenapa diakhir film ini harus ada adegan
dimana Happy Salma akhirnya bersama Ian? Adegan ini malahan membuat film ini
terlalu klise dan muluk.
Skor
:6/10
0 komentar: