Review : Cek Toko Sebelah
Ernest
menjadi sutradara yang saya tunggu-tunggu karya selanjutnya karena kepekaannya
dalam banyak hal dan setelah menonton filmnya, kita mendapat sesuatu, bukan
hanya hahaha hihihi tapi kosong seperti temannya itu. Dari daftar film Indonesia yang tayang di
bulan Desember, ada Headshot, The Profesional dan Cek Toko Sebelah yang menarik
perhatian saya walau saya juga keseret nonton Hangout karena seorang kawan, dan
buat yang nanya kenapa saya nggak pernah ngeriview film-film Islami dengan
banyak tokoh berkerudung, saya bukan segmen penonton film-film itu dan sedikit
benci sama film-film kaya gitu, Ok? Lanjut reviewnya.
Tahun
ini Ernest merilis Cek Toko Sebelah yang naskahnya ia tulis bersama sang istri.
CTS bercerita tentang dua bersaudara dengan sifat bertolak belakang, Yohan
(Dion Wiyoko) seorang fotografer lepas dan Erwin (Ernest) pekerja kantoran yang
sukses di usia muda. Pembertontakan Yohan dan keputusannya untuk menikahi Ayu
(Adinia Wirasti) membuat hubungan dengan ayahnya memburuk, bergulirlah kisah
saat kesehatan sang ayah menurun dan ia ingin mewariskan toko yang selama ini
dia kelola kepada Erwin karena dia masih belum bisa memaafkan kesalahan Yohan
di masa lalu.
Sebagai
komedi, CTS mampu berkerja dengan sangat baik, terlebih dengan premis simpel
tapi sangat dekat dengan kehidupan kita yang membuat kita mudah untuk terhubung
dengan guliran kisah yang disajikan. Kehadiran banyak komika memang banyak
membantu lelucon di film ini bekerja (walau kadang terlalu lama dan bisa di
pangkas), apa yang membuat salut dengan komedi di CTS adalah kecerdasan Ernest
dalam mengeksekusi komedi dengan baik sehingga menghasilkan tawa yang membludak
dan tak berkesudahan.
Saat
menonton pertama kali, kita memang akan menikmati sensasi bahagia saat film ini
berakhir, tapi saat saya menonton dua kali, barulah tabir film ini terbuka.
Ketika lelucon hadir berlebihan sehingga menutupi drama yang sedang berkembang,
terasa begitu menganggu karena kita tidak benar-benar diajak untuk merasakan emosi
yang terpampang di dalam layar. Editing yang cepat juga sedikit mencederai hal
tersebut, walau rapi tapi tetap menganggu. Belum sempet ternyuh, terus
terbahak, mau tersentuh, eh udah ngakak lagi. Apa hal ini yang dikatakan banyak
orang komedi dan drama yang seimbang? Menurut saya bukan.
Adalah
ketidak seimbangan porsi drama dan komedilah yang menganggu CTS saat saya
tonton ulang, saya tidak terkesan dengan akting Gisele yang kerasa lempeng dan
nggak punya chemistry sama Ernest dan
EGP aja sama beberapa karakter, Adinia Wirasti yang saya pikir akan tampil
mempesona, ternyata hanya gitu aja, berkesan sih, tapi ya gitu deh pokoknya.
Dan yang menjadi pencuri perhatian dan cukup menggugah hati adalah Dion Wiyoko
yang mengalami peningkatan bermain peran dan sosok ayah yang di mainkan oleh A
Fuk yang pernah main My Stupid Boss tahun ini. Mendingan nonton CTS daripada
film komika sebelumnya yang banyak garingnya dan momen-momen jangkrik.
Kelebihan
lain CTS adalah membuat saya sama-sama peduli dengan Erwin dan Yohan karena
porsi mereka yang seimbang, entah siapa yang bakal nerusin toko, saya percaya aja
sama mereka beruda. Kalau pada sadar, ada banyak lelucon tentang nama produk
yang dijual di toko, CTS adalah film yang paling banyak saya terbahak selama
nonton di bioskop (sorry pemecah rekor film Indonesia, masih banyak garingnya),
ada sensasi yang sulit di gambarkan pada saat pertama kali nonton film ini,
andai aja karakternya semua otaknya rada gesek, pasti tambah konyol film ini,
jadi total komedi kali ya kalau gitu?. Tapi diantara banyak komika yang
bersliweran di film ini, kehadiran Asri Welaslah yang menjadi bom tawa
berkepanjangan, bahkan saat di rumah pun saya masih terbahak saat teringat hal
ini. Keren.
Overall
saya terhibur banget sama film ini, walau ngak lebih bagus dari ngenest tahun
lalu, tapi film ini bagus buat nutup perfileman Indonesia tahun 2016 yang
terasa begitu membanggakan karena rekor saya nototn film indonesia juga pecah
hehehe, saya jadi nggak terlalu sensi sama film-film Indonesia kalau pada
serius di garap.
Skor
: 4/5
0 komentar: