Untuk... “Pelepasanku”
Untuk...
“Pelepasanku”
Jika
Serial ‘Pelepasan’ ini berwujud sebuah buku maka halaman kosong sebelum di mulainya
babak untuk berkisah kurang lebih akan tertulis seperti ini,
Pelepasan ini aku persembahkan untuk
seseorang yang menghancurkanku sekali pukul, terimalah serpihan kehancuran yang
kau ciptakan. Berterimakasihlah, aku menampilkanmu lebih dari yang pantas kau
dapatkan. Dan untuk mimpi-mimpiku, yang sebentar lagi diretas waktu,
terimakasih telah menjaga kadar waras dalam kehidupan ini.
Tapi
karena berwujud dalam sebuah serial tulisan maka saya berhak untuk mencampur
aduk halaman persembahan dengan ucapan terimakasih sekaligus. Terimakasih untuk
Willy Putranda, dan Sobey Mahesa Tirta yang telah menjadi model dan inspirasi
lahirnya kisah ini. Untuk para pembaca pertama, AL Iklas Kurnia Salam, Khisma
Arum Firdaus, Intan Pratiwi Abriyanti, Ana Rinawati, Putri Muliyana K, dan
teman-teman sekelas yang aku paksa untuk membaca kisah ini, terimakasih atas
segala kritik dan masukan pembangun fondasi kisah ini.
Untuk
Kampus Fiksi angkatan 14! Terimakasih telah menerimaku dengan hangat dan apa
adanya. Andai tiga hari itu bisa jadi seminggu, atau sebulan hehehe... dan
terimakasih juga telah sudi membaca kisah LGBT ini.
Terimakasih
pula untuk Rangga Wirianto Putra atas novel The Sweet Sins-nya, walaupun hanya
sempat berkenalan di Twitter, dan bersapa beberapa kali, tapi saya pernah
mengirimkan niatan untuk membuat cerita sejenis yang akhirnya niatkan dan
akhirnya saya jadikan serial setiap malam minggu.
Untuk
sahabat-sahabatku yang rela aku jejali beragam fantasi dan keabsurdan
fikiranku, Dewi, Yulis Nursitasari, Zulfikar, Dede Sri Rahayu, Dwi Hero
Wicaksono, Rita Lestari, Raditya Candra Negara, Tri Retnoningsih, Ana Rinawati,
terimakasih atas persahabatan yang hangat, konyol dan penuh tawa selama ini.
Dan
yang terakhir, untuk dua orang yang tak bisa aku sebutkan namanya, satu di
Boyolali dan satu di Kartasura. Terimkasih, terimakasih banyak untuk hari-hari
itu. Kalian adalah manusia-manusia keren dan menakjubkan yang diciptakan Tuhan
untuk memacu roda waktu agar lebih cepat. Sebagaimana sifat alamiah manusia itu
sendiri, aku ingin meminta maaf, dan memaafkan kalian. Biarlah semua itu hanya ada
di masalalu. Walau sekarang, yang ada di ingatanku hanya saat-saat dimana kita
pertama kali berjumpa dan saat kita berpisah. Tapi sampai sekarang kenapa saat-saat
kita berpisahlah yang masih dominan? Saat aku ingat kalian, atau mendengar nama
kalian, atau kadang masih terselip di salah satu mimpi. Jujur, masih ada rasa
sakit yang tersisa. Padahal luka ini sudah tahunan? Kenapa sampai sekarang
belum sembuh benar? Lucu ya?
Tapi,
saat kita berpisah dan memutuskan untuk tak lagi berhubungan sama sekali, saat
kita keluar dengan teman masing-masing, beberapa kali berpapasan dan bertukar
senyum. Kita berbahagia saat melihat orang yang pernah menjalin kisah di
masalalu hidup dengan baik, dan itu sudah lebih dari cukup. Bahagia karena kita
menjalani hidup masing-masing dengan baik.
Untuk
para pembaca sekalian, walaupun masih banyak yang anonim dalam menyampaikan
kritik dan saran kedepan, saya ingin mengucapkan terimakasih banyak, karena
kalianlah saya mampu untuk menyelesaikan serial ini. Maaf jika masih banyak
cacat dan kurang dimana-mana. Sering telat pas ngepost Remah selanjutnya, dan
dua kali teledor karena menayangkan terlebih dahulu bab 41 dan 45 sebelum
bab-bab lain tayang. Maafkan hamba yang bodoh ini panduka!
Sampai
jumpa di serial selanjutnya.
Daftar lengkap serial Pelepasan
Melajulah "Pelepasan"ku klik disini
Pelepasan Remah ke 1 klik disini
Pelepasan Remah ke 20 Klik disini
Pelepasan Remah ke 31 Klik disini
Pelepasan Remah ke 32 Klik disini
Pelepasan Remah ke 33 Klik disini
Pelepasan Remah ke 34 Klik disini
Pelepasan Remah ke 35 Klik disini
Pelepasan Remah ke 36 Klik disini
Pelepasan Remah ke 37 Klik disini
Pelepasan Remah ke 38 Klik disini
Pelepasan Remah ke 39 Klik disini
Pelepasan Remah ke 40 Klik disini
Pelepasan Remah ke 41 Klik disini
Pelepasan Remah ke 42 Klik disini
Pelepasan Remah ke 43 Klik disini
Pelepasan Remah ke 44 Klik disini
Pelepasan Remah ke 45 Klik disini
Tongkat Estafet Kedua Klik disini
14 Fakta Di Balik Serial Pelepasan Klik disini
Untuk "Pelepasanku" Klik disini
Celoteh di balik Pelepasan Klik disini
Untuk "Pelepasanku" Klik disini
Celoteh di balik Pelepasan Klik disini
0 komentar: