Review: Your Nam (Kimi No Na Wa)
Review: Your Nam (Kimi No Na Wa)
Jujur, saya jarang sekali bersentuhan animasi panjang ataupun serial anime
selain dari studio Gibli yang menginspirasi tangan-tangan penuh keajaiban Pixar
itu. Karena produk Pixar dan Gibli adalah harga mati yang harus saya nikmati
setiap edar di layar perak. Dan jika saya ingat-ingat saya hanya menonton
Doraemon, Shinchan dan One Piece saja karena terlebih dahulu populer di tv saat
saya masih bocah dan kemudian berhasil menjerat saya sampai sekarang (saya
masih ngikutin serial One Piece sampai sekarang lho).
Ini juga perkenalan pertama saya dengan karya Makoto Shinkai dengan
studio Comix Wave yang di gadang-gadang akan menjadi penerus Gibli selanjutnya,
lengkap dengan Makoto Shinkai yang juga dianggap akan menjadi Hayao Mizaki
selanjutnya. Dari trailer yang dilempar ke pasaran memang kurang menjual,
karena hanya berbekal premis simpel tentang body-Swap
biasa, tapi saat saya mendapati fakta jika film ini menempati urutan pertama di
tangga Box Office jepang selama 12 pekan (bahkan saat dilempar ke china,
opening weekendnya menyamai Fantastic Beast yang di bekali modal produksi dan
promosi super duper besar), saya mulai penasaran apa yang membuat film ini
begitu digilai, apalagi banyak review yang mengatakan jika film ini begitu
indah dan menyentuh. Jadilah saya melengang ke bioskop dengan ekspektasi yang
membumbung tinggi karena rekor demi rekor yang dipecahkan, apalagi dengan
balutan romansa-fantasi yang saya gemari.
Your
Name (Kimi No Na Wa), bercerita tentang dua orang remaja yang terpisah
jarak ratusan kilomenter namun disatukan dalam sebuah keajaiban dan fenomena
komet langka. Adalah Mitsuha seorang siswi SMU dari desa kecil Itomori dan
Taki dari Tokyo yang suatu hari terbangun dari tidurnya dengan tubuh
tertukar. Mitshua menjadi Taki dan sebaliknya. Harap-harap cemas saat premis
ini bermula, saya takut kecewa karena ekspektasi yang terlampau tinggi saya
tetapkan di awal. Tapi saat melihat perkenalan karakter, kebiasaan mereka
sehari-hari, lengkap dengan gambar yang begitu indah. Saya tak lagi
mempedulikan harapan saya, mau mengecewakan atau tidak, itu tak lagi soal,
karena saya sudah tertawan ke dalam cerita dan hanyut dalam kepasrahan.
Saya jatuh cinta dengan film ini, visualnya yang dahsyat, karakternya yang
terasa dekat, leluconnya yang kocak, romansa yang begitu dahsyat, dan saat saya
yang sedang senyum-senyum sendiri karena nyaman tiba-tiba sebuah twist
menghampas dan membuat segalanya berbeda. Kesam kelam, depresif namun romatis
semakin hebat, apalagi saat Taki mulai mencari jawaban tentang apa yang
sebenarnya terjadi. Sebuah romansa tentang keajaiban ruang waktupun dimulai dan
ditutup dengan klimaks dan ending yang begitu menghentak, benar-benar sebuah
mahakarya yang penuh pesona.
Setelah menonton ini, saya langsung berburu karya
Makoto Shinkai, sekedar ingin tahu lebih banyak tapak sinemanya di dunia anime
jepang. Bahkan setelah beberapa hari kemudian, saya ingin kembali ke bioskop
semata-mata untuk merasakan sensasi yang sama, super duper dahsyat. Saya ingin
kembali terbuai dengan visualisasinya yang indah, senja yang romantis, butiran
salju, pemandangan kota dan desa terpencil, pegunungan yang indah, dan yang
paling utama adalah komet yang menjadi penggerak cerita, sumpah itu dahsyat.
Bahkan saat film selesai, saya harus duduk beberapa saat terlebih dahulu
menetralisir beragam rasa yang muncul, dari tawa, sedih, trenyuh, tegang dan
tangis yang silih berganti muncul. Benar-benar film yang berkesan.
Ada
tiga film animasi di tahun ini yang benar-benar bisa membuat saya berkaca-kaca
dan terbawa perasaan selama beberapa hari kemudian, di awal tahun, Zootopia
sukses membuat saya jatuh cinta ulang dengan Disney, lalu Finding Dory yang
begitu terasa personal untuk saya dan tahun ini ditutup oleh Your Name dengan
begitu sempurna. Benar-benar animasi yang menghangatkan hati.
Ayo
cepetan nonton Your Name, nggak bakal nyesel.
0 komentar: