review: Batman v Superman : Dawn of Justice

3:13:00 AM Admin 0 Comments




Batman v Superman : Dawn of Justice
Triztan Famous


Siapa yang dapat menolak pesona dua superhero super keren sepanjang masa yang sudah menjadi ikon dunia? Dua karakter paling menonjol di dunia superhero, dipertemukan, disandingkan, dibakuhantamkan lalu dibuat kerjasama dalam sebuah film, siapa yang tak ingin melihat itu semua? Apalagi Batman yang tampil sempurna di trilogi versi Nolan yang begitu indah, realistis dan manusiawi dan Superman yang notabennya sebagai superhero paling kuat dijagat raya. Dan ditambah lagi dengan hadirnya Wonder Women yang menjadi ikon feminis selama ini, saya ragu jika ada pahawan bergender wanita yang bisa melebihi popularitas Wonder Women. Hadirnya ketiga superhero ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Tak peduli rating yang buruk atau para pereview film yang menilai rendah film ini, tapi pada kenyataanya Batman V Superman: Dawn of Justice ini memang ditunggu banyak kalangan dan menjadi film yang sangat diantisipasi pada tahun ini. Selain menjadi peta untuk DC Extended Universe selama lima tahun kedepan, film ini juga penting karena untuk pertama kalinya Warner Bros bertaruh gila-gilaan untuk menyaingi Disney-Marvel dengan MCU-nya. Ayo mulai!
Banyak orang yang kecewa saat di trailer kedua film ini diluncuran kepublik menyertakan penampakan Doomsday yang begitu buruk rupa, hal ini cukup menganggu memang, tapi dengan diluncurkannya trailer ketiga yang lebih berfokus kepada Batman dengan gaya bertarung seperti di film The Raid, expektasi saya kembali melambung di film ini.
Film ini dibuka dengan adegan pertempuran final Superman melawan jenderal Zod yang mempora-porandakan kota Metropolis dan Gotham, juga menghancurkan gedung Wayne milik Batman dan menewaskan banyak kariyawannya. Batman adalah bagian dari masyarakat umum yang menilai bahwa Superman adalah ancaman besar bagi bumi dan tempat tinggal mereka- hal ini diakibatkan oleh pertempuran gila-gilaan di Man of Stel yang membunuh banyak orang-.
Banyak orang yang mengeluh jika film ini terlalu lama untuk memunculkan adegan pertempuran gila-gilaan antara Superman dan Batman yang mereka tunggu, film ini juga membosankan ditonton anak-anak karena begitu banyak dialog yang tidak langsung ke inti tetapi banyak yang bersifat filosofis yang menurut saya malahan indah. BvS memang lebih kelam dari Trilogy versi Nolan maupun MoS. Saat teman saya mengeluh karena terlalu padatnya plot dan penulisan latar belakang Batman dan Superman yang begitu rinci, saya malah kegirangan dengan film ini. Bahkan hampir semua scene di film ini saya menikmatinya. Moment-moment munculnya batman di film ini, kebrutalan batman saat mengecap tubuh para penjahat, atau momen saat Superman dianggap sebagai Mesias (tema yang sanggat jarang sekali diangkat di film superhero) oleh warga Metropolis dan menimbulkan banyak prokontra, atau saat kemunculan Lex Lutor yang menurut saya mirip dengan Joker, dan yang paling mencuri perhatian disetiap adegan... Wonder Women yang begitu tangguh, keren dan mempesona sehingga membuat saya tak sabar untuk melihat ia beraksi di film solonya.
Kemunculan singkat The Flash, Cyborg, Aquaman, juga semakin membuat saya tak sabaran menunggu aksi mereka di film mereka sendiri. Jika anda merasa BvS ini terlalu banyak bercerita untuk mengali motivasi Batman dan Superman untuk bertarung hingga akhirnya pertarungan mereka yang anda harapkan serasa kurang nendang, tunggu hingga Doomsday datang dan Wonder Women bergabung dengan Batman dan Superman menjadi Triniti dimana itu adalah cikal bakal Justice Lague berdiri niscahya anda akan merasa orgasme yang teramat indah. Menurut saya ini adalah pertempuran final superhero yang begitu padat, indah sekaligus menakjubkan yang pernah saya rasakan. Hingga akhirnya anda akan merasakan emosi yang pedih saat scene-scene film ini menuju credit title.
Semua plot yang begitu banyak dan cukup membingungkan akan terjawab di pertempuran final ini, Batman yang begitu brutal, Wonder Women yang menakjubkan, Superman yang nampak lebih manusiawi, Doomsday yang mematikan dan Lex Lutor yang begitu licik semuanya akan membuatmu ingin menyaksikan film ini lagi dan lagi, serta membuatmu tak sabaran menunggu Suice Squade untuk melihat Batman satu layar dengan rival abadinya, The Joker.
Saat menonon Batman V superman, berkali-kali saya mengalami “Wah” dan “Wow” faktor yang menyenangkan yang dibalut dengan gambar dan visual menakjubkan. Dan jika bicara mengenai Visual Artist terbaik saat ini, Zack Synder memang rajanya, lengkap dengan ciri khas slow motions dan gambar-gambar mewah yang kebanyakan direkam melalui Imax. Satu hal yang membuat DC lebih unggul dengan Marvel kali ini karena departemen musik buatan Hans Zimmer dan Junkie Xl yang begitu menggelegar, sexy, keren dan mendebarkan, terlebih saat scooring untuk Lex Lutor yang begitu terkesan keji dan licik, Wonder Women yang sexy dan garang dan yang paling keren adalah adegan pertempuran puncak yang begitu menggelegar, maaf sebelumnya, tapi Age of Utron menurut saya lebih membosankan daripada film ini, hehehe.
Saya bukan fanboy Marvel ataupun DC, saya adalah sekedar penggemar film superhero yang bersemangat karena semakin lama semakin banyak film superhero yang begitu beragam dan dengan tema yang penuh pesona, jujur saya mulai bosan dengan film-film marvel yang menurut saya begitu-begitu saja, hahaha. Mungkin juga karena itu saya begitu menyukai Batman V Superman ini karena meneruskan aroma kelam yang dibawa Nolan.
Skor: 7,5/10

You Might Also Like

0 komentar: