REVIEW FILM : THE REVENANT (2015)

10:18:00 PM Admin 0 Comments

The Revenant (2015)



THE REVENANT (2015)
Reviewer : Triztan Famous
Sejak menit pertama, The Revenant berhasil menghantarkan suasana sedih, mencekam, sendu, getir sekaligus dingin yang memukau. Terlebih adegan pertermpuran antara pemburu dan suku indian yang brutal dan beberapa kali diambil dengan long take yang mempesona. Dan siap-siap untuk menahan nafas saat pertarungan epik Caprio dengan beruang yang brutal, indah sekaligus akan membuatmu memohon untuk segera diakhiri (bahkan aku sampai menarik-narik rambut dikepala saking sadisnya adegan itu).
 The Revenant adalah adaptasi cerita nyata  lama dari novel The Revenant: A Novel of Revenge milik Michael Punke yang diceritakan kembali oleh Iñárritu dalam sebuah petulangan survival epik sepanjang 156 menit. Berpusat pada kisah bertahan hidup luar biasa dari Hugh Glass (Leonardo Dicaprio), mantan tentara Amerika di era 1823 yang ditinggalkan oleh rekannya begitu saja setelah tak berdaya diserang beruang Grizzly dengan kisah balas dendamnya yang luar biasa.



Kabar baiknya adalah itu baru satu dari sekian adegan menakjubkan dan diluar nalar The Revenant, diantara gambar yang senantiasa menciptakan hawa dingin mencekam dan satu persatu adeganpun muncul dan mengoyak hatimu, bahkan saking mencekamnya film ini srooring saja baru muncul setelah kurang lebih satu setengah jam film ini berjalan. Selain memiliki cerita dan penyutradaraan yang sangat baik, The Revenant juga memiliki Dicapiro dan Tom Hardy yang bermain sangat prima sebagai sosok Fitzgerald yang luar biasa licik dan menjengkelkan. Sungguh layak mereka berdua diganjar nominasi Oscar untuk apa yang telah mereka lakukan disini, benar-benar brilian. Coba saja lihat bagaimana mata Dicaprio bicara selama di film ini, kau akan takjub melihat bagaimana seorang pelakon benar-benar bisa melakonkan perannya dengan sangat-sangat baik dan totalitasnya disini benar-benar diuji oleh sang sutradara yang tak pernah setengah-setengah dalam membuat film (adegan makan ikan dan daging mentah menjadi salah satu bukti totalitas Leonardo Dicapiro).
Posisis dimana penonton menjadi seseorang yang buta terhadap apapun dan tak bisa kejadian-kejadian apa yang akan dialami Hugh Glass adalah salah satu poin lebih di film ini. Kejutan demi kejutan yang hadir dan terjalin rapi membuat film ini begitu alami dan tak dibuat-buat. Pejuangan Hugh Glas di alam liar juga patut diacungi jempol. Apalagi dengan motivasi yang ditampilkan begitu brilian oleh Alejandro G. Inarritu, menjadikan The Revenant menjadi salah satu film bertahan hidup dan balas dendam terbaik, terkejam, terbrutal dan terindah yang pernah ada.
Overall The Revenant adalah sebuah puisi yang akan mengoyakmu tampa aba-aba, puisi yang akan membuatmu ngilu akan sebuah perjuangan panjang seorang ayah yang membalaskan dendam atas kematian anaknya dan sebuah puisi yang akan membuatmu menghela nafas panjang dan lega saat melihat film berdurasi lebih dari dua setengah jam ini berakhir, hingga akhirnya kau akan bertepuk tangan melihat pengalaman sinematik yang tak ada duanya ini. Kredit khusus untuk Emmanuel Lubezki yang telah membuat film ini sanggat mempesona.
Skor : 9/10

0 komentar:

REVIEW FILM: SINGLE (2015)

10:17:00 PM Admin 0 Comments

Triztan Famous Review : Single (2015)


SINGLE
Reviewer : Triztan Famous
“Kubenci sendiri... kubenci sendiri... sampai kapan terus begini...”
Entah kenapa saat keluar dari bioskop aku dan teman-temanku terus menyanyikan Ost. Film single yang khusus diciptakan oleh Geisha untuk film ini. Kurang lebih ada tiga macam gubahan arasemen yang sanggat candu di dalam film Single yang menggunakan lagu ciptaan Geisha ini. Ekspektasi yang rendah dan cenderung kecewa saat menonton film ini sedikit demi sedikit terobati saat film ini mulai bergulir. Jujur sebelumnya tak ada rencana sama sekali untuk menonton film ini sebelumnya, karena pada malam itu aku dan teman-teman berencana untuk ikut heboh dalam pengalaman sinematic Star Wars episod VII berjudul The Force Awakens, tapi karena telat setengah jam dan karena tak ingin pulang dengan tangan hampa. Akhirnya kita putuskan untuk menonton film single, yang begitu heboh mengisi liburan anak-anak muda di Indonesia.
Ekspektasi rendah dan rasa kecewa saat menonton film ini membuatku dan teman-teman mengira jika film ini akan berakhir sama seperti comic 8 Casino King Part 1 yang begitu melempem. Tapi saat film mulai bergulir perlahan film ini mulai dapat dinikmati, terlebih saat Ebi (Raditya dika) galau benyanyi kubenci sendiri yang dilantunkan Geisha dengan mimik wajah yang teramat sanggat ingin aku tonjoki (hahaha... entah kenapa dari dulu saat aku melihat Raditya Dika terbesit rasa untuk menghancurkan wajahnya, Pstt jangan bilang-bilang sama dia ya). Scene saat Ebi menyanyikan lagu Geisha dengan suara tak karuan itulah yang membuatku menikmati single.
Secara garis besar Single menceritakan tentang Ebi yang memiliki kesulitan untuk berbicara dengan lawan jenis dan sudah berumur untuk memiliki pasangan. Dibantu kedua sahabatnya Wawan (Panji) dan Victor (Babe Cabita) Ebi mulai mencari pasangan karena mamanya yang terus menerus mendesaknya dan adiknya yang keburu nikah karena sudah mapan, memiliki rumah dan pasangan, tidak seperti Ebi yang malah kebalikannya, Belum dapat kerja, masih kost dan sering pinjam uang mamahnya dan menjalani hidup yang biasa-biasa saja.
Salah satu hal kenapa malam itu memutuskan untuk menonton film Single karena ada nama Soraya Film dibelakangnya, tak lebih tak kurang karena sebelum-sebelumnya saya memang bukan penggemar berat Raditya dika, sayapun juga belum menonton film Dika sebelumnya. Di Indonesia nama Besar Soraya Film sudah menjadi Brand menjanjikan akan sebuah film untuk menampilkan production value yang menakjubkan. Soraya Film yang sebelumnya sukses mnelurkan film-film mega blocbuster seperti Eifel i’m in love yang berhasil menembus 2 juta penonton, 5 cm yang kembali mendulang emas sebesar 2,2 jutaan penonton, Tenggelamnya Kapal Van Der Wick yang menjadi film dengan penonton terbanyak di Indonesia tahun 2013 dengan jumlah penonton 1,7 juta penonton dan terakhir film Supernova episode satu yang berjudul Ksatria, Putri dan Bintang jatuh yang tampil paling menyedihkan lewat eksekusi film, kesalahan casting, pelafalan bahasa buku dan pemilihan materi novel yang tidak cermat. Sehingga menjadikannya film Soraya berpenonton paling rendah, yaitu sekitar 500an ribu penonton saja.
Sigle yang produksi oleh Soraya Film memberikan sajian gambar yang begitu indah, jernih, dan mewah. Shot-shot Bali yang menakjubkan, adegan skydiving yang lumayan menghibur dan ledakan mobil yang sudah nampak sedikit ti trailernya, sungguh kemewahan yang sanggat jarang ditampilkan di perfileman indonesia yang jarang berani memproduksi film dengan dana yang besar.
Film Single juga memiliki keistimewaan daripada film-film raditya dika yang lainnya, selain production value yang jempolan, single juga memiliki amunisi sebagai film pertama Raditya dika yang tak berdasarkan dari buku-bukunya, selain nama Raditya dika yang begitu menjual di kalangan anak muda. Banyak hal yang membuat film ini begitu mengalir dan membuat 2 jam dibioskop tak terlalu terasa. Acungan jempol untuk Babe Cabita yang berhasil meningkatkan suntikan humor di film ini, joe yang tampil begitu menganggu dan menjengkelkan sekaligus lucu disaat yang bersamaan, Panji juga tampil begitu pas, begitu pula Pevita pearce yang tampil begitu menakjubkan walau hanya menjadi cameo saja di dalam film ini. Memang ada beberapa moment dan emosi yang tak terlalu berhasil disampaikan dengan baik di dalam film ini, dan moment-moment tersebut kebanyakan pada saat angel (anisa rawles) berakting. Angel yang menjadi karakter pusat di film ini seharusnya bisa melakukan sesuatu yang lebih daripada tangisan palsu saat puisi ibunya dirobek-robek radit. Sumpah, itu akting murahan sekali. Memang ada beberapa plot hole yang terdapat di film ini, tetapi setidaknya ini adalah Film komedi yang tidak kampungan seperti film-film berlabel komedi lainnya.
Single adalah film komedi berkelas, dengan Production Value yang begitu berkelas juga. Meski banyak moment yang hit and mis, tapi setidaknya film ini begitu lancar bercerita hingga akhirnya memberimu pencerahan pada akhir filmnya. Semoga suatu saat nanti Radit berhenti bermain-main di zona amannya, dan memulai suatu hal diluar jalur film-filmnya kebanyakan.

Skor : 7,5 /10 

ps: selamat atas pencapaian film single memperoleh 1 juta penonton #BanggaFilmIndonesia

0 komentar:

REVIEW: The Good Dinosaur (2015)

10:16:00 PM Admin 0 Comments

Triztan Famous Review : The Good Dinosaur (2015)



The Good Dinosaur
Reviewer : Triztan Famous
Setelah absen unjuk kebolehan di tahun 2014, pixar kembali keranah animasi pada tahun 2015 dengan dua buah film animasi berbuget besar. Kerontang akan karya masterpiece Pixar langsung terpenuhi dengan bombardir teaser, trailer dan snek peak Inside Out yang begitu menakjubkan. Semua orang yang sudah menyaksikan Inside Out pasti berseru jika Pixar is Back! Tak salah memang, Pixar yang menjadi brand penghasil animasi blockbuster dan studio animasi penjamin mutu kembali mempertahankan nama besarnya dikancah perfileman animasi dunia, dan saya juga berani bertaruh jika piala Oscar untuk animasi terbaik bakal kembali ke Pixar dengan Inside Outnya yang luar biasa.
Tapi, expektasi yang membumbung tinggi akibat penampilan gemilang Inside Out tak lantas membuat The Good Dinosaur kecipratan keajaiban Pixar. The Good Dinosaur yang proses produksinya mundur satu tahun dan mengalami pembongkaran cerita, sutradara dan pengisi suara harus dengan lapang dada menerima beragam kritikan. The Good Dinosaur sebenarnya bukan film yang buruk, sama sekali bukan. Tapi the Good Dinosaur juga bukan film animasi sekelas Inside out, trilogy toy story, Wall E, Rattatoulie, The Incridible, Up, dan Finding Nemo yang fenomenal itu.
The Good Dinosaur adalah film kelas dua Pixar yang memiliki sajian cerita sekelas, Cars, Cars 2, Brave, ataupun Monster University. Pergantian sutradara, pengisi suara dan perombakan cerita memang sangat terasa saat menyaksikan film ini, saya yang ingin takjub untuk kesekian kalinya saat menyaksinya film produksi Pixar memang harus menelan kecewa dengan cerita yang terlampau simple untuk brand sekelas Pixar.  Tapi bukan Pixar namanya jika tak memiliki sentuhan ajaib di dalam setiap filmnya, The Good Dinosaur adalah film animasi terindah yang pernah saya lihat, efek hujan, air, awan, atau pemandangan alam di film ini terasa begitu menakjubkan dan hampir seperti nyata. Empat jempol ke atas untuk tim Pixar yang telah menciptakan dunia The Good Dinosaur yang begitu indah.
Karakterisasi begaram dinosaurus di film ini juga kuat dan indah dengan tampilan warna-warni yang mudah disukai anak-anak dan cukup efektif untuk mengundang tawa dengan berbagai tingkah polahnya. The Good Dinosaur memang sebuah film yang dikhususkan untuk anak-anak, tak seperti film-film Clasic Pixar yang bisa dinikmati oleh anak-anak dan orang dewasa selaku pendamping anak-anak saat menonton film. Tapi memang ada beberapa hal yang terlalu berlebihan jika film ini memang dikhususkan untuk anak-anak, seperti saat arlo dan spot mabuk karena makan buah-buahan senejis beri atau jamur, atau adegan-adegan yang terlampau keras dan kejam yang terjadi kepada Arlo dan Spot saat tersesat di alam liar.
Overall, The Good Dinosaur adalah film animasi dengan sajian sinematik paling indah dan menakjubkan yang pernah ditampilkan oleh film-film animasi selama ini tapi terkesan nanggung di aspek cerita. Terlalu keras dan kejam untuk anak-anak tapi terlalu membosankan dan mudah ditebak untuk orang dewasa.
skor:
7/10

0 komentar:

REVIEW FILM: INSIDE OUT (2015)

10:15:00 PM Admin 0 Comments

INSIDE OUT (2015)





INSIDE OUT
Reviewer: Triztan Famous
Pixar is back! Pixar is back! Kegirangan saya dengan sahabat saya saat mendengar kabar Inside Out tayang di Indonesia. Setelah menunggu kurang lebih dua bulan karena harus mengalah dengan Minions yang luar biasa menjengkelkan itu akhirnya film yang digadang-gadang menjadi film animasi peraih piala Oscar tahun ini keluar juga. Ekspektasi yang tak lagi bisa terbendung, pujian setinggi langit para kritikus film hingga pendapatan opening yang mampu menutupi setengah ongkos produksi tak ayal membuat para pecinta film animasi khususnya Pixar berbondong-bondong ke bioskop.
Pixar adalah sebuah Brand internasional yang menguasai permainan dunia animasi selama kurang lebih 25 tahun. Film pertama Pixar, Toy Story langung mencuatkan nama Pixar kedunia internasional. Kemunculan beruntun film-film animasi yang memiliki kualitas dan cerita diatas rata-rata semakin memperjelas pemetaan studio animasi terbaik yang pernah ada di dunia. Sebut saja film A Bugs Life yang muncul setelah film Toy Story yang pertama, lalu disusul Toy Story 2, Monster Inc., Finding Nemo, The Incridible, Cars, Ratattaulie, WALL E, UP, Toy Story 3 dan mulai mengendur kualitasnya saat merilis Cars 2, Brave, Monster University, hingga akhirnya harus vakum setahun karena masalah produksi film The Good Dinosaur yang harus dirombak hingga akhirnya semua orang bersorak sorai saat Pixar kembali dengan karya barunya berjudul Inside Out yang memukau dunia.
Film Inside Out bercerita tetang lima emosi dasar yang hidup didalam fikiran manusia, kelima emosi tersebut ialah Joy (Gembira), Sadnes (Sedih), Angry (Marah), Fear (Takut) dan Digust (Jijik). Secara garis besar Inside Out bercerita tentang pergolakan emosi Riley, gadis 12 tahun yang enerjic dan penggembira yang harus terpaksa meninggalkan kehidupannya yang sempurna di Menesota ke San Francisco karena pekerjaan ayahnya. Secara plot cerita Inside out sebenarnya juga sangat simpel, tapi perpaduan antara dunia nyata dan dunia emosilah yang pada akhirnya membuat film ini begitu menakjubkan.
Jika ditilik melalui trailer, teaser dan beragam snek peak yang bertaruran di youtube (Inside Out adalah film Pixar yang paling banyak mengumbar sneak peak sepanjang masa) dalam persepsi saya film ini bakal serumit Inception Christopher Nolan yang begitu Rumit, Indah dan menakjubkan karena sama-sama memiliki seting yang sama, yaitu dunia fikiran dan dunia nyata. Tapi ternyata saya salah, Inside Out sama sekali berbeda dengan masterpiece Nolan tersebut. Begitu mudahnya kita masuk ke dalam dunia Inside Out, lewat karakter-karakter mengemaskan, berwarna, dan dialog cerdas sesuai porsinya kita diajak berpetualang ke dunia fikiran Riley Anderson.
Dunia alam sadar, long term memory, pulau imajinasi dan lain-lain disajikan dengan begitu greget dan menakjubkan. Begitu bewarna dan begitu mengasyikan menikmati Inside Out, serasa anak kecil tersesat di Time Zone. Konflik bergulir saat Sadnes tiba-tiba bertindak diluar kendali hingga membuat dirinya dan Joy keluar dari Ruang Kendali. Saat Joy dan Sadnes keluar dari Ruang kendali itulah Inside Out benar-benar menunjukkan taringnya. Petualangan demi petualangan mereka lewati bersama Bing Bong yang bakal membuatmu terpingkal-pingkal dan bingung memilih karakter mana yang akan kalian favoritkan di dlam film ini. Bing Bong yang diperkenalkan dengan cara komikal pada akhirnya harus membuatmu menitikan air mata di paruh akhir penceritaan.
Inside Out juga memberi kita banyak pelajaran, salah satunya adalah jika peristiwa semata-mata hanyalah peristiwa, jenis emosilah yang pada akhirnya membuat kita menjadikan peristiwa itu menjadi kenangan yang membangkitkan rasa hangat di dada, rasa marah, rasa jijik, rasa takut ataupun rasa sedih. Di dalam film ini kita juga diajarkan jika semua emosi itu teramat penting untuk ada di dalam kehidupan kita. Jika anda berfikir jika Sadnes itu tidak penting, coba berfikirlah ulang, kita tak akan bisa merasakan kebahagiaan jika kita tak merasakan kesedihan terlebih dahulu, begitupun sebaliknya.
Sekali lagi Pixar membuktikan jika mereka masih memiliki sentuhan ajaib untuk membuat karya masterpiese, film yang dibuat dengan hati begitu banyak berbicara lewat emosi hingga membuatku untuk kedua kalinya menitikkan air mata di dalam bioskop tahun ini (Awal-awal tahun Filosofi Kopi berhasil membuatku menitikkan air mata karena konflik dengan sosok Ayah yang terasa begitu personal). Overall, Pixar did a great job again...
Skor : 10/10

0 komentar:

Kentongan

1:58:00 AM Admin 0 Comments



KENTONGAN
Oleh : Triztan Famous

Dini hari sebelum subuh itu, kentongan di pojok gardu mengadu. Mengoyak selaput awan di atas sana. Membuatku dan tetanggaku bergegas, berlari bersama cemas menyecap ujung suara.
“Maling! Maling!“ lagi, seruan parau itu menggema di sudut desa. Meminta pertolongan, memberi kepastian. Penduduk sekitar yang sudah biasa membaca tanda-tanda akan datangnya peristiwa lantas berhambur di luar rumah, memecah diri. Sebagian menuju sumber suara, yang lain bersiap di titik-titik strategis.
Seketika, rumah di ujung jalan itu ramai tak terperi. Seseorang bercadar sarung berkelebat menghindar kejaran masa yang mendadak padu. Ia panik, tak mengira jika aksinya kali ini akan mengundang masa sebegitu banyaknya.
Nafasnya berseloroh, tremor menyerang mendadak, degub di jantungnya seperti akan mencuat lepas dari dalam dada. Ia tak ingin menjadi tumbal kejahatan masal, dengan segenap tenaga ia memaksa tungkai kakinya yang terus bergetar agar terus bergerak. Menjejak aspal, atau gumpalan tanah berbatu yang meghadang. Ia ketakutan. Keringat menderas, membentuk noda basah di lekukan tubuh, punggung dan cadar sarungnya. Clurit di tangannya siap membabat orang yang menghadang. Ia tak ingin menyulut peperangan, tapi itu akan terjadi jika langkahnya terhalang.
 http://images.suaradesa.timesindonesia.co.id/1430825036-Antara-Kentongan-dan-Broadcast-Messages.jpg
Para cecunguk desa mulai bertebaran di posisi strategis yang mungkin ia lewati, membuat si pencuri hilang akal, jalan-jalan keluar yang ia persiapkan tersumbat gelontoran manusia. Ternyata aksinya sudah terendus warga desa. Tak ingin ia tertangkap dan jadi bulan-bulanan masa demi segengam emas dan segepok uang. Keluarganya setia menunggu dirumah, ia tak ingin mengecewakan mereka. Atau sekedar pulang menghidangkan rasa malu untuk dijamu sebagai sarapan.
Di pertigaan langkahnya tersendat, ia melihat masa mengepungnya. Jiwanya histeris, ia kalut, sekilas ia bersitatap dengan malaikat maut yang hadir berkelebat, penunggu kuburan yang akan tubuhnya gunakan untuk bersemayam, “Jangan memaksakan keberuntungan,“ katanya sinis. Tapi ia diam, tak menggubris kelebat hayalnya. Ia tak sudi menyerahkan butir nyawanya dalam kondisi seperti ini.
Ia mengedarkan pandang, tak ada jalan, bisiknya getir pada diri sendiri. Tetesan keringat mendanau di bungkusan ketat tubuhnya. Ia kembali mengedarkan pandang, tak ada jalan, ulangnya frustasi.
Matanya bergetar, ia lemparkan sudut pandang ke segala penjuru arah. Mustahil ia bisa memanjat tembok setinggi dua setengah meter disekelilingnya, pertigaan itu mengkungkung dirinya dengan jajaran rumah berpagar tinggi. Sebentar lagi kau akan bertemu ajal, dan aku akan melumatmu perlahan, ucap sang maut kegirangan. Tidak! Aku tak ingin mati sekarang, balas sengit pencuri bercadar.
Suara kentongan terasa menohok telinga saat sebuah galah melayang menubruk punggungnya. Warga desa sudah bersiap, mereka tak ingin celaka dengan pertarungan jarak dekat dengannya. Clurit di tangannya teracung garang, menantang warga desa yang mendatang. Ia tak ingin menyerah, sama sekali tak ingin kalah.
Gelombang besar manusia mengepungnya dipertigaan, dengan senjata dan alat pertahanan seadanya, mereka membludak dalam sebuah arus besar yang tak bisa ditahan. Tak hanya lelaki yang datang menyeruak, ibu dan anak-anak semua berbondong-bondong datang. Mereka ingin melihat orang dan kejadian yang akan menjadi bahan omongan beberapa waktu kedepan.
Batu dan galah meluncur dari segala arah menghujam tubuhnya. Cluritnya tak lagi terlihat garang, saat ia melindungi wajahnya, warga berdatangan menghampiri dan merebut clurit yang tak bisa lagi terlihat garang. Balok kayu langsung menghantam telinga bagian kanan, rasa panas, perih dan dengungan panjang datang menyergap disertai sorak sorai masal. Warga bahagia, maut bersendawa.
“Habisi dia!“
“Buat orang itu jera!“
Teriakan menghujam dari berbagai lidah tajam. Mereka akan membunuhku, ucapnya pasrah, aku akan mati. Ia pasrah, tak bisa ia berbuat apa-apa. Tubuhnya terus berdenyut kencang bekas sepakan keras kembali menghantam sisi kiri wajahnya.
Mereka bersorak! Orang-orang terus berteriak!
Batu menghantam dari bawah dagunya.
Tawa masyarakat membuncah! Beludak bahagia menggema!
Galah adu keras dengan jidatnya. Sorai bertemu dengan tepukan tangan! Mereka menikmati proses penyiksaan dirinya dengan gembira.
Kentongan terus ditabuh sebagai orkes pengiring kebahagiaan masal. Cadar sarungnya dikoyak diantara wajah belepot darah dan luka setengah matang. Mereka mengenalinya, jati dirinya resmi telanjang. Bogem mentah kembali melayang, bergilir menghantam wajahnya. Tongkat kasti meremukan rusuknya, balok kayu menghancurkan telinganya, sepakan keras menjontorkan bibirnya, galah kembali adu keras dengan batok kepalanya, dan sikut mendarat tepat di tengah punggungnya.
Adengan itu terus berulang, menerbangkan setengah nyawanya mengawang-awang, ia sekarat, sang maut siap-siap melumat. Wajahnya tak lagi ketara diantara aliran segar darah dan biru memar. Ia sadar, jika inilah babak akhir hidupnya.
Kentongan kembali bertabuh.
Menyadarkanku, jika itu ceceran mimpi yang telah berlalu.




0 komentar:

skenario film pendek, karet gelang

7:54:00 AM Admin 0 Comments









Karet Gelang


Written by :
Triztan Famous

Directed by :
Triztan Famous

Produce :
Karang Taruna AMUNISI

CAST
Anna : wanita, 20 tahun,
Tommy : lelaki, 21 tahun,

GENRE : Drama

SKRIP
FADE IN
EXT. Gerbang Sekolah
Seorang gadis memberikan sebuah kado untuk seorang lelaki sambil tersipu-sipu malu
EXT. Jalanan
Pulang sekolah berboncengan naik sepeda motor sambil berpenga-ngan tangan di lingkar pingang
EXT. Sawah
Berjalan berdua menuju senja melewati petak sawah sambil bergandengan tangan
EXT. Hutan
Saling melemparkan senyuman di antara daun yang berguguran
EXT. Sungai
Saling menyipratkan air satu sama lain
EXT. Pinggir Jalan
Bermain gitar di pinggir jalan, menghabiskan waktu bersama

EXT. Taman Kota
Di sebuah taman yang sepi, sepasang kekasih duduk termenung, kesedihan membayangi mereka berdua. Sang wanita menatap nanar lelaki di depannya dengan mata berkaca-kaca. Lama mereka berdua terdiam, merasakan kejenuhan di hubungan yang tak lagi bisa mereka berdua redam.
TOMMY
NA, maafin aku. Kayaknya hubungan ini nggak bisa kita lanjutkan lagi.
ANNA
(diam selama beberapa detik, terkejut. Air mata mulai turun perlahan) Memangnya kenapa TOM? Kayaknya Nggak ada yang salah sama hubungan ini. Kita nggak ada masalah sama sekali.
TOMMY
(Diam, tak menjawab, menundukkan wajah) maafin aku NA.
ANNA
(mengusap air mata dengan punggung tangan, berusaha membuat TOMMY menatap ke dua matanya, mencari jawaban kenapa hubungannya berakhir) Terus habis ini kamu mau gimana lagi? Kamu sendiri, aku sendiri, kenapa kita nggak berdua lagi saja? Aku nggak bisa mikir jalan lain sebaik ini lagi. Aku, kamu, kita. (diucapkan dengan penuh penekanan)
TOMMY
(Diam sambil mengeleng-gelengkan kepala pelan, menatap ANNA dengan penuh keheranan)

ANNA
(mulai sedikit frustrasi, air mata kembali menurun pelan) Kamu tahu kan TOM pengorbanan apa saja yang telah aku lakukan buat kamu?
TOMMY
(menganggukkan kepala satu kali) NA, aku tahu. Aku paham pengorbanan apa saja yang telah kita lakukan untuk menjaga hubungan ini. Tapi apa gunanya kalau kita ungkit-ungkit itu semua?
ANNA
Terus kenapa TOM? (menangkupkan kedua telapak tangan ke wajah, sama sekali tak mau menerima kenyataan) Aku sama sekali nggak nyangka kalau kamu bakal tega ngelakukan ini  sama aku. Dimana letak hatimu TOM? Tak berartikah semua yang telah kita lalui selama ini? Kamu tega TOM kamu tega sama aku-
TOMMY
-cukup, (menghardik dengan cukup keras) Aku nggak lagi jatuh... (diucapkan dengan nada suara sendu) kita hanya bergeming dalam kebiasaan, hubungan kita udah stagnan, berhenti di satu tempat dan nggak beranjak kemana-mana. Yang kita lakukan akhir-akhir ini cuma sebatas melakukan rutinitas saja NA. Sebatas pemenuhan tanggung jawab saja karena kita tak mampu menangani kesendirian, dan aku yakin, kamu nggak layak untuk itu. Kita berdua nggak layak untuk itu.

ANNA
(terdiam cukup lama, terkejut akan kejujuran pahit yang di ucapkan TOMMY) Kamu akan menyesal, (membuka tangkupan tangan dan berkata dengan setengah mengutuk pelan. Ekspresi wajah penuh kekecewaan)
TOMMY
Mungkin
ANNA
(jengkel dengan jawaban TOMMY, amarah mulai muncul di hatinya) Aku mencintaimu seperti aku mencintai diriku sendiri, bagaimana bisa aku berpisah dengan diriku sendiri?
TOMMY
Aku paham NA..., aku mengerti. Kita cuma butuh jarak untuk melihat lebih banyak hal ketika kita nggak bersama lagi. Aku tahu kalau kamu tahu apa yang aku maksud NA. Kamu hanya butuh waktu untuk memahami arti-
ANNA
Jangan lepasin aku TOM, aku mohon...
TOMMY
Aku nggak pernah ada niat buat lepasin kamu NA, kamu tenang saja. Dulu kita menjalin hubungan ini secara baik-baik, kalaupun harus berakhir juga harus dengan cara baik-baik pula NA

ANNA
Kamu pernah bilang TOM kalau cinta itu seperti karet gelang yang ditarik kedua ujungnya oleh dua orang, ketika satu orang melepaskannya maka itu akan menyakiti satu orang lainnya. Dan saat ini aku yang ada di dalam posisi orang yang disakiti itu, dan kamu yang nyakitin aku TOM
TOMMY
Tapi sebelum itu ada satu hal yang harus kamu pahami MO, sekali kamu jatuh cinta, sekali itu kamu juga harus bersiap-siap untuk kecewa, patah hati, atau terdera. Kamu nggak bisa selamanya berharap cinta itu berisi kumpulan rasa senang atau bahagia saja, tapi ada kalanya kita harus merasakan semuanya untuk melihat jika hidup memang indah begini adanya.
ANNA
(Aku menggeleng pelan. Menahan air mata yang kembali siap menyerang) tapi aku nggak mau TOM, aku nggak mau pisah sama kamu. Lima tahun kita jalin hubungan ini.
TOMMY
Dan itu lima tahun paling berarti di dalam hidupku Na. Yakinlah, Ini yang terbaik buat kita. Bukan cuma buat aku, tapi juga buat kamu sama aku NA (menggegam tangan ANNA erat-erat, sambil menatap kedua matanya) Lanjut, maka salah satu dari kita bakal mati. Aku nggak pengin kita bersama cuma karena tak tahu bagaimana cara menangani kesendirian atau sekedar bersama karena hanya untuk saling menghormati satu sama lain. Kamu nggak pantas untuk hal itu, sama sekali nggak pantas NA. Pliss tolong ngertiin aku NA, ini juga berat buat aku
ANNA
(menangis tersedu-sedu di dalam dekapan TOMMY)
TOMMY
Aku mohon,(dengan suara sendu) pikirkan semua ini baik-baik. Bukan cuma kamu yang sakit, aku juga sakit. Tapi memang harus ini yang aku pilih MO, untuk sama depanmu, untuk masa depanku. Selamanya aku tetap sayang sama kamu. Cuma kamu yang mencitaiku dengan tepat MO
ANNA
Tapi kenapa TOM? Kenapa kamu ngelakuin ini sama aku?
TOMMY
(menghela nafas dalam-dalam) aku nggak lagi jatuh (jeda selama beberapa detik, air mata kembali mengalir perlahan di wajah ANNA) jika jatuh cinta kita ibaratkan air yang mengalir. Maka air harus mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Ada gravitasi yang secara alami menggiringnya. Dan jika jatuh hati di umpamakan air terjun, maka bersama kamu aku sudah jumpalitan dan terjun indah berkali-kali. Tapi pada akhirnya hidup membawa aliran itu ke sebuah tempat yang datar dan membuat hatiku berhenti mengalir. Cinta kita nggak lagi sama MO
ANNA
Apa artinya cinta yang nggak lagi sama TOM? Memangnya cinta ada berapa macam? (diucapkan dengan nada tinggi penuh kekecewaan)
TOMMY
Aku nggak tahu. Aku nggak tahu cinta itu ada berapa macam. Kamu yang harus bertanya sama hatiku, karena dialah yang suatu waktu menutup dan berkata “cukup” dia yang berkata “aku nggak lagi jatuh, jalan ini sudah jadi jalan lurus. Teruskan maka aku akan mati, karena takdirku adalah jatuh. Bukan berjalan dijalan setapak apalagi mendaki.”
ANNA
(terdiam, membiarkan air matanya mengalir perlahan)
TOMMY
Nggak ada yang aku sesali di dalam hidup ini NA. Kamu adalah satu di banding seribu. suatu hari, ketika halaman-halaman hidupku berakhir. Aku ingin kamu tahu bahwa, kamu adalah bab paling indah yang pernah ada dalam hidupku, makasih buat semuanya Will, aku sayang banget sama kamu. Maaf kalau kita harus berakir dengan cara seperti ini. Aku harap kamu mengerti (mengecup jidat ANNA lalu berjalan pelan meninggalkan ANNA sendirian di taman dan tak lagi menoleh ke belakang)
ANNA
(menatap kepergian TOMMY dengan tatapan kosong, sekosong hatinya yang baru saja kehilangan sang pemilik)

EXT. Gerbang Sekolah
Seorang gadis memberikan sebuah kado untuk seorang lelaki sambil tersipu-sipu malu
EXT. Jalanan
Pulang sekolah berboncengan naik sepeda motor sambil berpenga-ngan tangan di lingkar pingang
EXT. Sawah
Berjalan berdua menuju senja melewati petak sawah sambil bergandengan tangan
EXT. Hutan
Saling melemparkan senyuman di antara daun yang berguguran
EXT. Sungai
Saling menyipratkan air satu sama lain
EXT. Pinggir Jalan
Bermain gitar di pinggir jalan, menghabiskan waktu bersama
EXT. Teras rumah
ANNA menangis tersedu-sedu di dalam pelukan sahabat baiknya.
ANNA
KA, Gimana caranya melupakan seseorang?
EKA
Kita nggak bisa melupakan seseorang NA, kita hanya bisa untuk tidak mengingatnya lagi.

CUT END TO THE TITLE

0 komentar: