Review: Doctor Strange

10:41:00 AM Admin 0 Comments


Review: Doctor Strange



Jujur saya bukan pengemar jagad Marvel Cinematic Universe atau lebih dikenal MCU karena hati saya sudah tertambat di DC dengan trilogy The Dark Knight yang begitu impresif  unggul dari banyak segi dan karena saya tumbuh bersama komik dan animasi Batman, Superman, Wonder Woman dan jatuh cinta habis-habisan dengan karakter Joker. Tapi sejak jagad sinematik digempur film-film superhero, saya mulai mengikuti banyak garis cerita, mulai dari MCU, DCEU, hingga X-Man yang amburadul dan tak membekas itu.
Tahun ini layar perak menghadirkan Deatpool yang menurut saya nggak sebagus pemberitaan banyak orang, lalu BvS yang membuat saya girang saat pertama kali nonton dan bosan saat nonon untuk kedua kali, lalu Civil War yang menurut saya lumayan tapi dengan villian kas Marvel yang membosankan, lalu yang saya tunggu-tunggu, Suicide Squad yang menurut saya unik setengah jam pertama dan satu setengah jam kemudian terselamatkan pesona Harley Queen, lalu Doctor Strange kini yang mempesona secara visual tetapi sangat mudah ditebak dan sama sekali tak klimaks.
Doctor Strange adalah kisah original superhero yang sangat berbau Iron Man sekali, yang menceritakan tentang dokter bedah ahli saraf yang kaya, jenius dan arogan tetapi karena sebuah kecelakaan mobil, ia tak bisa lagi menggunakan tangannya secara sempurna. Secuil informasilah yang akhirnya membawa dia ke nepal mencari kesembuhan dari sebuah tempat bernama Kamar-Taj, dimana ditempat itu tersimpan keajaiban yang sulit dijabarkan dengan kata-kata dan mengubah pola fikir Doctor Strange.
Di tempat itu akhirnya dia bertemu dengan sosok Ancient One yang melatih Stange dengan sedemikian rupa, lalu ada mantan murid yang memberontak dan menjadi tangan kanan sang musuh utama. Jujur, saya bosan dengan pola penceritaan seperti ini, ayolah Marvel, ini film ke 14 kalian dengan formula yang hampir sama semuanya. Saya bosan, oke? Saya butuh terobosan film-film superhero yang lain.
Secara visual memang kita akan diingatkan dengan film inception dimana di film ini berevolusi lagi dengan penuh magis saat kota terlipat-lipat, portal dimensi lain bisa terbuka sedemikian rupa dan ilmu bela diri yang dipelajari secara singkat. Visual sangat berperan penting disini dan juga yang paling bisa kamu nikmati karena hanya itu jualan utamanya.
Saya mengeluhkan adegan Strange dengan musuh utama yang menurut saya “Udah? Cuma gitu doang?” dan sama sekali tak klimaks atau alih-alih mengagumkan seperti banyak dunia yang dijabarkan di awal film. Ada sahabat saya yang bilang kalau lumayan beda klimaksnya karena dibuat negosisasi seperti itu. Tapikan ini film superhero? Bukan film tentang negosiator dan tujuan saya nonton film superhero karena ingin lihat bagaimana kekuatan mereka tumbuh, motivasinya, pertempurannya, superviliannya, dan lain-lain.
Overall, menurut saya Marvel mempunyai cerita-cerita dengan aroma sama tetapi pintar mengemas sehingga nampak menarik dan DC mempunyai segudang cerita bagus dan kaya tapi tak tahu benar bagaimana mengolah dan menjualnya.
Skor: 2/4

You Might Also Like

0 komentar: